Kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, Dinas Pariwisata Provinsi Banten (Dispar) Gelar Saba Leuweung di Tahura Carita.
Sumber Gambar : wartabanten.idDalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-25 Provinsi Banten, Dinas Pariwisata Provinsi Banten berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten serta Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) menggelar kegiatan “Saba Leuweung” di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Banten, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu (1/11/2025) hingga Minggu (2/11/2025), mengusung semangat pelestarian lingkungan sekaligus pengembangan potensi pariwisata berkelanjutan di kawasan Tahura Banten.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati F., menjelaskan bahwa kegiatan Saba Leuweung menjadi bagian dari rangkaian agenda perayaan HUT Banten, sekaligus bentuk kolaborasi lintas instansi untuk memperkuat hubungan antara sektor pariwisata dan pelestarian lingkungan.
> “Kegiatan ini kami gagas bersama teman-teman Tahura dan berkolaborasi dengan DLHK. Tujuannya bukan hanya untuk mempromosikan potensi wisata alam Banten, tetapi juga memastikan pengelolaan wisata yang tidak merusak ekosistem di dalam kawasan taman hutan raya,” ungkap Linda.
Menurutnya, Tahura Banten memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang besar, sehingga perlu dikembangkan menjadi destinasi wisata edukatif dan ekologis. Ia berharap kegiatan seperti Saba Leuweung dapat menjadi sarana memperkenalkan potensi tersebut kepada masyarakat luas sekaligus mengedukasi pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan Saba Leuweung diawali dengan aksi bersih-bersih kawasan pantai Carita yang diikuti oleh sekitar 400 peserta, terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan perwakilan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Banten, seperti Dinas PUPR, BPJN, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pendidikan.
> “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi daya tarik wisata baru. Ketika kawasan wisata bersih, indah, dan nyaman, tentu akan meningkatkan minat wisatawan datang ke Carita. Dampaknya pun akan dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar, terutama dari sisi ekonomi lokal,” tambah Linda.
Sementara itu, Ketua KPPC sekaligus Ketua Pelaksana Saba Leuweung, E. Supriadi Frangky, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Ia menyebut kegiatan ini sebagai event unik di Banten yang mengangkat nilai lokal dan kearifan lingkungan.
> “Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Pariwisata, DLHK, dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Event seperti Saba Leuweung di Carita ini mungkin satu-satunya di Banten, mirip seperti kegiatan budaya di Baduy, Lebak,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Kapolsek Carita, Iptu Turip, S.AP, yang mewakili unsur Muspika Kecamatan Carita. Ia menegaskan komitmen aparat keamanan dalam memastikan kegiatan berjalan lancar dan aman.
> “Kami dari pihak kepolisian sangat mendukung penuh kegiatan ini. Kami siap menjaga keamanan dan berharap event seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun di wilayah hukum kami,” tegasnya.
Melalui kegiatan Saba Leuweung, Pemerintah Provinsi Banten berharap dapat memperkuat sinergi antara pelestarian lingkungan, pengembangan wisata alam, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain menjadi sarana rekreasi, Tahura Carita diharapkan tumbuh sebagai ruang edukasi dan konservasi yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.