Temu Usaha Bambu Banten: Bahas Inovasi Produk Dan Strategi Ekspor

Sumber Gambar :

KOTA SERANG, (Persepsi.co.id)- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten mengadakan Temu Usaha Produk Bambu yang dihadiri oleh kelompok pengrajin bambu di wilayah Serang, Lebak dan Pandeglang.

Plt Kadis DLHK Prov. Banten, Wawan Gunawan, S.Sos, M.Si. membuka langsung kegiatan program pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ini dengan tetap menerapkan prokes kesehatan pencegahan Covid-19, bertempat di Ruang rapat Kantor Dinas DLHK Provinsi Banten, Senin (29/03).

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari praktisi dan pengrajin bambu sukses dan berpengalaman, Rusman dari Desa Kadu Genep Petir, Kabupaten Serang, lalu dari Tenaga Ahli Komisi II DPRD Provinsi Banten dan terakhir adalah Muhammad Hasan Gaido selaku President Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC).

Dalam sambutannya Wawan Gunawan mengungkapkan temu usaha ini bertujuan memfasilitasi atau membantu para pengrajin dalam hal pemasaran produk kerajinan bambu yang selama ini menjadi salah satu kendala dalam keberlangsungan kegiatan pengolahan bambu melalui usaha kerajinan bambu.

“Saya berharap materi penyampaian dari para narasumber nanti bisa membuka pemahaman para peserta khususnya dalam hal pemasaran dan inovasi produk hasil kerajinan bambu agar bisa bersaing di pasar nasional bahkan internasional” ujar Wawan.

Wawan menambahkan bahwa DLHK Provinsi Banten selain memberikan pelatihan, bimbingan dan bantuan terhadap para pelaku usaha HHBK juga berkoordinasi dan bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain, salah satunya Dinas Parawisata dalam memfasilitasi pemasaran produk mereka melalui event-event, walau di tengah keterbatasan pandemi Covid-19.

Selanjutnya, Muhammad Hasan Gaido selaku President ISABC mengajak para pelaku usaha pengrajin bambu untuk melahirkan produk unggulan yang memiliki nilai tambah, bertandar tinggi dengan kualitas internasional atau ekspor sehingga menjadi modal memperluar pemasarannya mulai dari skala nasional bahkan internasional. “Umumnya sebagian pengrajin bambu kebingungan untuk memasarkan produknya untuk tembus ke skala nasional dan internasional, keterbatasan pada jaringan dan legal standing-nya. Maka untuk itu, saya membuka diri, agar PT Bisnis Banten menjadi agregator produk-produk pengarajin bambu dan umumnya bagi UMKM yang ingin produknya dipasarkan skala nasional bahkan internasional, tentunya dengan melalui proses kurasi yang terstandar dan melibatkan para ahli di bidangnya.” ujar Hasan Gaido yang juga menjabat sebagai Bendahara Komite Ekspor Produk Halal MES ini.

Tidak hanya itu, Hasan Gaido juga memberikan ruang khusus (Showcase) bagi pengrajin bambu dan pelaku UMKM untuk menampilkan produk di Santri Mart yang berada di Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound yang nantinya bisa menjadi bekal cindera mata atau oleh-oleh bagi para pengunjung.

Apabila produk-produk tersebut pemasarannya sudah berjalan sukses sehingga nantinya butuh permodalan, Gaido Bank Syariah juga telah mempersiapkan produk untuk dukungan pembiayaannya.

Selesai acara para peserta selanjutnya diajak untuk berkunjungan ke Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound untuk bisa lebih menindaklanjuti peluang-peluang pemasaran dengan dukungan jaringan Hasan Gaido. (RED/MM)


Share this Post