Penyuluhan Sampah Organik dan Non-Organik oleh DLHK Provinsi Banten, Edukasi dan Aksi Nyata untuk Lingkungan Bersih dan Lestari

Sumber Gambar :

Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten melalui Tim Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengelolaan sampah organik dan non-organik. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk komitmen DLHK Banten dalam mendukung program pemerintah menuju pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan serta mewujudkan Provinsi Banten yang bersih, hijau, dan sehat.

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di lingkungan masyarakat dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari perangkat desa, kader lingkungan, anggota Bank Sampah, hingga masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap isu-isu lingkungan. Dalam suasana yang interaktif dan penuh semangat, para peserta mendapatkan berbagai materi edukatif seputar pengelolaan sampah rumah tangga, teknik pemilahan sampah organik dan non-organik, serta cara pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomis.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Kerusakan (PPK) DLHK Provinsi Banten, yang memberikan arahan dan motivasi kepada para peserta. Dalam arahannya, beliau menegaskan bahwa masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat.

> “Pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya, yakni rumah tangga. Dengan memilah sampah organik dan non-organik sejak awal, kita sudah berkontribusi besar terhadap kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Setelah sesi penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan pupuk kompos yang dipandu oleh praktisi dari Bank Sampah. Peserta diperkenalkan pada teknik sederhana dalam mengolah sampah organik, seperti sisa makanan, daun kering, dan bahan dapur lainnya menjadi pupuk kompos alami. Praktik ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, karena hasil kompos dapat dimanfaatkan untuk pertanian rumah tangga atau dijual sebagai produk ramah lingkungan.

Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan sampah non-organik, seperti plastik, botol, dan kaleng, yang dapat didaur ulang menjadi berbagai produk kreatif seperti pot bunga, hiasan rumah, dan kerajinan tangan. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk melihat sampah bukan lagi sebagai limbah yang tidak berguna, melainkan sebagai sumber daya yang memiliki potensi nilai tambah jika dikelola dengan bijak.

Dalam kesempatan tersebut, Tim PKLH DLHK Provinsi Banten juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sinergi ini menjadi kunci utama dalam mewujudkan pengelolaan sampah terpadu dan berkelanjutan di wilayah Banten.

Kegiatan penyuluhan ini disambut antusias oleh peserta. Banyak yang mengaku mendapatkan wawasan baru serta termotivasi untuk mulai menerapkan kebiasaan memilah dan mengolah sampah di rumah masing-masing. Melalui pendekatan edukatif dan praktik langsung, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa menjaga lingkungan bukanlah hal sulit, asalkan dimulai dari langkah kecil dan konsisten.

DLHK Provinsi Banten berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan serupa di berbagai wilayah, guna memperluas dampak positif dan memperkuat gerakan peduli lingkungan di seluruh kabupaten dan kota. Harapannya, masyarakat Banten dapat menjadi pelopor perubahan menuju perilaku hidup bersih dan bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan.

Dalam penutupan kegiatan, perwakilan DLHK Provinsi Banten menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh peserta:

> “Kami berharap semangat hari ini tidak berhenti di ruangan ini saja. Mari kita jadikan penyuluhan ini sebagai langkah awal menuju perubahan perilaku dalam mengelola sampah. Setiap botol plastik yang didaur ulang, setiap sisa makanan yang dikomposkan, adalah wujud nyata kepedulian kita terhadap bumi yang kita cintai.”

Dengan adanya kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini, DLHK Provinsi Banten terus berupaya membangun budaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di tengah masyarakat. Melalui edukasi, partisipasi aktif, dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih bersih, hijau, dan lestari untuk generasi mendatang.

Mari bersama-sama menjaga bumi yang kita cintai. Mulailah dari hal sederhana: pilah sampah dari rumah, olah menjadi kompos, dan kurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Langkah kecil hari ini adalah warisan besar bagi masa depan Banten yang berkelanjutan.

 


Share this Post