Bimbingan Teknis Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK).
Sumber Gambar :Gunung Kencana, Lebak (22 Oktober 2025) – Balai Pengolahan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah VII, Direktorat Jenderal Pengolahan Hutan Lestari, Kementerian Kehutanan, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK) di Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kapasitas para pelaku usaha kehutanan, aparat daerah, serta masyarakat sekitar hutan dalam penerapan prinsip-prinsip legalitas dan kelestarian pengelolaan hasil hutan. Melalui Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian( SVLK), diharapkan pengelolaan hutan di Indonesia, khususnya di wilayah Banten, dapat berjalan secara transparan, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Arif Rahman, S.H, Anggota DPR-RI, yang menyampaikan apresiasinya terhadap upaya peningkatan kompetensi masyarakat dan pelaku usaha kehutanan di daerah. Ia menegaskan bahwa keberadaan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian( SVLK) menjadi instrumen penting dalam memastikan setiap hasil hutan memiliki legalitas yang sah serta mendukung praktik perdagangan hasil hutan yang berkelanjutan.
> “Kegiatan seperti ini penting untuk memastikan bahwa hasil hutan kita tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga terjamin dari sisi legalitas dan kelestariannya. Masyarakat perlu memahami bahwa pengelolaan hutan lestari bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama,” ujar Arif Rahman dalam sambutannya.
Bimbingan teknis ini juga menghadirkan narasumber dari Balai Pengolahan Hutan Lestari Wilayah VII yang memberikan penjelasan mendalam mengenai prosedur, manfaat, dan implementasi Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian( SVLK) di lapangan. Peserta mendapatkan materi tentang tata cara verifikasi, penerapan standar, serta mekanisme sertifikasi legalitas hasil hutan.
Selain sebagai kegiatan edukatif, bimtek ini juga menjadi forum komunikasi antara pemerintah, masyarakat, dan para pelaku usaha untuk memperkuat sinergi dalam pengelolaan sumber daya hutan.
Kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi. Para peserta berharap, melalui pelatihan ini, pengelolaan hutan di wilayah Banten dapat semakin tertata, berdaya saing, dan mendukung pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan.