Pengembangan Argoforestri (Wana Tani) Menuju Rakyat Sejahtera Hutan Lestari

Sumber Gambar :

Oleh karena itu agroforestri yang mendifersipikasikan antara tanaman pertanian semusim, tanaman buah-buahan, empon-empon, peternakan, perikanan, dengan tanaman kayu sebagai tanaman pokok dapat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup masyafakat pengelolannya dan perbaikan agroekosistem di sekitarnya.

Peningkatan jumlah penduduk membawa akibat pada peningkatan kebutuhan pangan dan lahan. Sementara itu lahan yang dapat digunakan untuk pembudidayaan tanaman pangan semakin menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya. Berbagai aktivitas pembangunan fisik, seperti pembanguan permukiman, industri, sarana transportasi dan sebagainya telah banyak mengurangi luas lahan. Sedangkan menurunnya kualitas lahan disebabkan oleh pengelolaan lahan yang tidak berwawasan lingkungan serta meningkatnya pengaruh negatif dari berbagai bahan pencemar.

Disadari bahwa kondisi tersebut diperlukan suatu sistem/pola tata guna lahan yang dapat mengop-timalkan lahan, sehingga kondisi lahan yang semakin terbatas ini dapat memenuhi kebutuhan pangan dan upaya mempertahankan kualitas lahan. Prinsip ini merupakan prinsip pengelolaan pertanian berkelanjutan

Disisi lain ketersediaan lahan dewasa ini lebih banyak berada di wilayah dataran tinggi, dimana umumnya lahan di dataran rendah sudah semakin sempit sebagai akibat alih fungsi lahan dari areal pertanian ke fungsi lain, seperi perumahan da industry maupun sarana dan prasarana lainnya.

Salah satu alternatif sistem pola budidaya yang memungkinkan untuk meminimalkan kendala tersebut adalah pola agroforestry (wanatani). Wanatani atau agroforestry merupakan salah satu sistem pembudi-dayaan tanaman yang dapat dikategorikan dalam sistem pertanian berkelanjutan. Dalam sistem ini selalu diusahakan dua atau lebih jenis tanaman pada lahan yang sama, salah satu jenisnya adalah tanaman perennial berkayu (tanaman tahunan) atau tanaman kehutanan.

Dengan demikian sistem pengelolaan lahan ini akan didapatkan dua atau lebih hasil panen dalam satu periode pengusahaan lahan. Selain memperhatikan prinsip-prinsip produktivitas, sistem wanatani juga menekankan aspek sustainabilitas (kelestarian) dan adaptabilitas (sesuai kondisi setempat)

Pada dasarnya agroforestri terdiri dari  tiga atau lebih komponen pokok yaitu  kehutanan,  pertanian, perikanan  dan  peternakan. Masing-masing komponen sebenarnya dapat berdiri sendiri-sendiri sebagai satu bentuk sistem penggunaan lahan 

Selengkapnya mengenai Pengembangan Argoforestri Disini.


Share this Post