Pemberdayaan Masyarakat Desa

Sumber Gambar :

   Masyarakat desa kadang diidentikan dengan kemiskinan dan ketertinggalan, hal ini akibat dari keterbasan informasi dan teknologi tepat guna untuk membangun desa. Pembangunan melalui program nawacitanya  akan mejadikan pilihan  terbaik untuk membangun masyarakat desa yang maju  dan mandiri.

   Bagi warga metropolitan desa menjadikan destinasi wisata dan rekreasi, sehingga banyak orang kota membuat tempat istirahat berupa villa, dengan tujuan untuk refresing dari penatnya kesibukan hidup di kota. Ini pula yang mendororng masyarakat desa banyak menjual bagian tanahnya karena tergiur harga yang relatif tinggi. Kondisi ini terus berlanjut sehingga berpotensi timbulnya kemiskinan  karena lahan garapan yang menjadi sumber mata pencaharuian sudah berkurang dan cenderung menjadi kuli di bekas lahannya sendiri. Tidak bisa dipungkiri banyak warga desa akan migrasi ke kota dengan harapan mendapat penghidupan yang layak, padahal tidak diikuti dengan ketarampilan yang memamadai untuk hidup  di kota. Urbanisasi akan menjadi masalah bagi kota besar, sehingga dapat dilihat banyaknya warga desa hidup dengan tidak layak seperti halnya bertempat tingal  di kolong jembartan dan lain-lain. Oleh karena itu perlunya adanya pemberdayaan masyarat desa agar memiliki keterampilan dan kemampuan untuk berdikari. Sebetulnya banyak yang dapat dilakukan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat desa,  seperti melakukan kegiatan budi daya lebah madu maupun budidaya jamur tiram yang bahan bakunya tersediannya banyak di pedesaan.

  Pemberdayaan masyarakat, secara lugas dapat diartikan sebagai suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Oleh karena itu kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, maka perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku yang merugikan masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan. Di sini masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain, pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak tahu. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan produktivitas mereka rendah. Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui: (1) Pengembangan masyarakat, (2) Pengorganisasian masyarakat.

  Dengan pemahaman seperti itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses terencana guna meningkatkan skala/upgrade utilitas dari obyek yang diberdayakan. Karena itu pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk terus menerus meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah yang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan, maka dalam upaya pemberdayaan masysyarakat adalah.

1. Meningkatkan kemampuan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mengembangkan kelembagaan masyarakat agar diperoleh     perbaikan tatanan kelembagaan.

3. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam sumberdaya – sumbedaya yang ada sesuai dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang seimbang dari aspek ekologis dan ekonomis.

   Untuk mencapai uapaya tersebut diharapkan akan diperoleh : terwujudnya kemandirian masyarakat dalam berusaha  dengan kelembagaan yang tangguh sehingga  masyarakat sejahtera dan dapat mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat.

  Untuk mewujudkan hal tersebut masih terdapat hal-hal yang hars diperhatikan diantaranya adalah kemiskinan. Kemiskinan memberi gambaran situasi serba kekurangan seperti terbatasnya modal yang dimiliki, rendahnya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya produktivitas, rendahnya pendapatan, lemahnya nilai tukar hasil produksi orang miskin dan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam pembangunan.

    Hal ini  dapat dilihat dengan adanya :a. Sikap dan  tingkah laku yang menerima keadaan yang seakan tak dapat diubah, yang tercermin di dalam lemahnya kemauan untuk maju, b.Rendahnya kualitas sumberdaya manusia,c. Lemahnya nilai tukar hasil produksi, produktivitas, terbatasnya modal yang dimiliki dll..

  Program pemberdayaan masyarakat sebagai upaya peningkatan kesejahteraan serta pengentasan kemiskinan, dapat berawal dari sesuatu yang sudah ada pada msyarakat. Pemberdayaan berarti apa yang telah dimiliki masyarakat adalah sumberdaya pembangunan yang perlu dikembangkan sehingga makin nyata kegunaannya bagi masyarakat sendiri.

Pemberdayaan masyarakat desa pada dasarnya mempunyai tiga arah :

1. Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat dalam arti bahwa pemberdayaan diutamakan untuk meningkatkan kemampuan, daya saing, dan partisipasi masyarakat kelas bawah.

2. Pemantapan otonomi dan pendelegasian wewenang dalam pengelolaan pembangunan yang mengembangkan peran serta masyarakat, dalam arti semakin memberikan kesempatan yang lebih besar terhadap masyarakat kelas bawah yang selama ini terpinggirkan dan tidak pernah dilibatkan dalam pengambil keputusan pembanguan.

3. Modernisasi melalui penajaman arah perubahan struktur sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang bersumber pada partisipasi masyarakat dalam arti semakin meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik dalam pelaksanaan pembangunan.(sep.)

 

Oleh : Usep  Witarsa ( Penyuluh Kehutanan ) DLHK Banten

Sumber  bacaan :

  1.  Nur Yasin, SSTP, MH. “Pembangunan Masyarakat Desa” Gramedia, 2013
  2. http://sosiologiaz.blogspot.com/2013

Share this Post