MEMBENAHI MASALAH SAMPAH MULAI DARI DIRI SENDIRI

Sumber Gambar :

Bedasarkan pada penggolongan menurut sifatnya, sampah terbagi dua yaitu sampah yang mudah terurai (degradable) dan sampah yang sukar terurai (non-degradable). Berdasarkan fakta pula, sampah yang kini menjadi masalah baik bagi kesehatan manusia dan juga baik bagi lingkungan adalah sampah yang sukar terurai. Tak jarang malah sering kita melihat dipinggiran jalan, banyak terdapat timbulan-timbulan sampah yang berada tidak pada tempatnya. Selain mengganggu laju lalulintas, sampah juga bisa mengganggu estetika bahkan menurunkan martabat daerah tersebut. Lalu apa sumber masalahnya?

Seiring tingginya laju pertumbuhan manusia dan bergesernya gaya hidup yang lebih condong kepada gaya hidup serba instan, maka tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi ternyata menimbulkan masalah terhadap lingkungan yaitu Produksi Massal Sampah. Perlu diingat juga, bila lingkungan sudah tercemar maka kesehatan seseorang maupun masyarakat akan terpengaruh pula. Menurut (Soenhadji, 2005), Kesehatan seseorang maupun masyarakat merupakan masalah sosial yang selalu berkaitan antara komponen-komponen yang ada di dalam masyarakat.

Akan tetapi, Sampah sendiri bila diamankan tidak akan berpotensi mempengaruhi lingkungan. Sampah yang kurang diperhatikan dapat berfungsi sebagai tempat berkembangnya serangga atau hewan mengerat yang dikenal sebagai vektor penyakit menular. Di samping itu sampah dapat menimbulkan pencemaran udara, air, dan tanah yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan. Timbulnya gas metana dari tumpukan sampah akan memperbesar kemungkinan terjadinya peristiwa kebakaran. Gas-gas amonia, karbondioksida, H2S yang dihasilkan dari dekomposisi sampah organik akan menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu pernapasan (Sutasurya, 2006). Bukan hanya itu saja, Gas karbondioksida yang dihasilkan juga berperan sebagai gas rumah kaca. Menurut Surtikanti (2006), gas rumah kaca (O3, CH4, NOX, CO2, CFC) yang ada di atmosfer akan meneruskan gelombang pendek dari matahari yang mempunyai lamda antara 0,15 mm sampai 4 mm diemisikan ke bumi. Radiasi matahari yang sampai ke bumi ini akan dipantulkan kembali ke ruang angkasa. Pada waktu pengembalian emisi radiasi ke ruang angkasa, gas rumah kaca menyerap panjang gelombang 4 – 120 mm. Radiasi gelombang panjang yang diserap gas rumah kaca akan diemisikan kembali ke bumi. Akibatnya radiasi yang diterima di permukaan bumi makin bertambah dan suhu makin panas.

banyaknya program pengelolaan sampah yang dikeluarkan pemerintah serta rekayasa program-program yang telah ada adalah sebagai bentuk dalam upaya mengatasi permasalah sampah yang semakin tidak terkendali. Program yang saat ini gencar disosia lisasikan adalah pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah. Program Bank Sampah merupakan rekayasa program pengendalian sampah skala rumah tangga yang didalamnya menggunakan penerapan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R. Program pengelolaan sampah seharusnya lebih banyak lagi diintegrasikan kepada kegiatan-kegiatan lain diluar kegiatan pengelolaan lingkungan, misalnya pembukaan lahan untuk perumahan yang di dalamnya memiliki persyaratan untuk pengelolaan sampah sendiri. Apabila penanganan sampah dan pengelolaan sampah sudah dapat diterapkan mulai dari sumbernya (missal : sudah ada pemilahan jenis sampah) sangat dimungkinkan permasalahan sampah dapat diatasi. Selain itu, penerapan EPR (EXTENDED PRODUCER RESPONSIBILITY) mulai diterapkan secara nyata oleh para produsen yang sudah tentu dapat menekan volume sampah yang akan timbul.

 Extended Producer Responsibility (EPR) adalah strategi yang didesain dalam upaya mengintegrasikan biaya lingkungan ke dalam seluruh proses produksi suatu barang sampai produk itu tidak dapat dipakai lagi, sehingga biaya lingkungan menjadi bagian dari komponen harga pasar suatu produk. Tinggal bagaimana kekuatan dari kebijakan Pemerintah yang dikeluarkan. Karena dengan kekuatan kebijakan dan ketepatan kebijakan yang dikeluarkan akan menjadi salah satu keberhasilan dalam pengelolaan sampah di Indonesia.

 

Semoga dengan keseriusan semua pihak dan kualitas kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang pengelolaan sampah dapat mencegah mimpi buruk yang pernah terjadi yaitu tragedi longsornya sampah di TPA Leuwigajah  yang menewaskan 143 orang. Karena bila sampah dikelola dengan baik tentu tidak akan menjadi masalah dan bencana. Semoga....  


Share this Post