Launching Penanaman Perdana Pengembangan Perhutanan Sosial Kolaboratif Berbasis Agroforestry Budidaya Porang

Sumber Gambar :

Launching Penanaman Perdana Pengembangan Perhutanan Sosial Kolaboratif Berbasis Agroforestry Budidaya Porang Skema Pembiayaan Dari KUR BNI

 

Pada hari Selasa 10 Nopember  2020, Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Banten Drs. Septo Kalnadi, MM mewakili Gubernur Banten, melakukan Launching Penanaman Perdana Pengembangan Perhutanan Sosial Kolaboratif Berbasis Agroforestry Budidaya Porang Skema Pembiayaan Dari KUR BNI.  Penanaman perdana porang yang berlokasi di Desa Bulakan Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak juga di hadiri oleh Pimpinan Cabang  BNI Serang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Administratur Utama Perum Perhutani KPH Banten.

Penanaman perdana porang ini merupakan bagian dari rencana Budidaya Porang yang dibiayai dari skema KUR BNI kepada 51 orang anggota LMDH Giri Mukti dengan total kredit mencapai Rp 2,295 Milyar.  Pemimpin Cabang BNI Serang Rahmanto, SE, MM didampingi Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis Iing Solihin, SH, MM menyampaikan bahwa KUR ibarat dana bergulir yang harus dikembalikan petani, untuk digulirkan pada petani lainnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. H.M. Husni Hasan, CES, menyampaikan bahwa penanaman perdana porang ini merupakan bagian dari Pengembangan Perhutanan Sosial Kolaboratif Berbasis Agroforestry di Provinsi Banten.  Pada saat ini di Provinsi Banten, telah terbit *20* Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (KULIN KK)  dalam skema perhutanan sosial dengan total areal seluas *5.692,57* Ha dengan anggota sebanyak *3.746* Kepala Keluarga.  Melalui SK KULIN KK tersebut masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat diberikan hak sebagai pelaku utama sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga keseimbangan lingkungan dan menjaga dinamika sosial budaya.  Fasilitasi yang dilakukan para pihak melalui budidaya porang ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan cita-cita perhutanan sosial bagi peningkatan kesejahteraan rakyat seperti yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo sebagai salah satu program prioritas kehutanan.

Penanaman Perdana porang ini, diharapkan dapat menjadi pemicu agar para pihak lainnya baik dari unsur pemerintah maupun swasta, untuk mengambil peran dalam memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar kawasan hutan, terlebih kepada masyarakat yang sudah menerima SK KULIN KK.  Masyarakat di sekitar kawasan hutan dengan segala keterbatasan fasilitas dan tingkat kesejahteraan yang rendah sering diberi beban untuk ikut melestarikan kawasan hutan dan lingkungan.  Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan segala fasilitas dan kemudahan serta tingkat kesejahteraan yang tinggi, bisa lebih bebas melakukan aktifitas ekonomi. Maka sudah selayaknya jika ada pihak yang lebih memperhatikan masyarakat sekitar hutan seperti yang dilakukan para pihak yang tergabung dalam Kelompok Kerja Perhutanan Sosial seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, Perum Perhutani KPH Banten, BNI, LMDH Giri Mukti dan BUMDES Mutiara Bulakan.

Administratur Utama Perum Perhutani KPH Banten, NOOR ROCHMAN, S. TP selanjutnya menyampaikan bahwa pendampingan kepada masyarakat yang melakukan budidaya porang bukan hanya pada saat penanaman, tetapi diikuti dengan kegiatan-kegiatan lainnya, agar masyarakat bisa melakukan kegiatan budidaya porang dengan baik.  Perhutani merencanakan akan mengajak perwakilan dari masyarakat untuk melakukan studi banding ke daerah pusatnya porang yaitu Madiun, agar masyarakat dapat belajar langsung dengan petani porang ditempatnya langsung.  Pada tahap awal juga sudah dilakukan pelatihan budidaya porang bagi LMDH Giri Mukti dengan mendatangkan ahli porang langsung dari Madiun untuk mengajari teknis budidaya porang.  Untuk lebih memperkuat kemandirian masyarakat, Pokja Perhutanan Sosial juga akan melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik jamu bumi bersama Komunitas Bengkel Bumi.  Tujuannya agar masyarakat dapat meracik pupuk organik sendiri dengan bahan-bahan yang berada disekitarnya, sehingga degnan jamu bumi tersebut tanaman porang masyarakat dapat tumbuh lebih baik dan subur.  Kegiatan-kegiatan tersebut sengaja dirancang untuk mempersiapkan masyarakat anggota LMDH Giri Mukti Desa Bulakan yang menerima KUR BNI, agar bisa melakukan budidaya porang dengan sebaik-baiknya, sehingga menghasilkan panen seperti diharapkan.  

Sementara itu sebagai pihak yang menginisiasi bergulirnya program budidaya porang bagi LMDH,  praktisi pemberdayaan masyarakat Irvan Santoso dan Irwan Setiawan, didampingi Ketua LMDH Giri Mukti, Wawan, yang tergabung dalam Pokja Perhutanan Sosial, menyampaikan bahwa terbuka peluang kedepan untuk memperluas cakupan pemberdayaan masyarakat bukan hanya untuk komoditas porang, tetapi mengembangkan komoditas-komoditas lain yang menjanjikan seperti Kapulaga, Jahe Merah, Jernang, vanilli dan komoditas lainnya.  Diharapkan dengan aksi nyata pendampingan di lapangan dan fasilitasi dalam berhubungan dengan sumber pendanaan dan pemasaran, cita-cita masyarakat sekitar hutan yang berdaya dan sejahtera akan benar-benar terwujud dan bukan hanya jadi hiasan kata-kata semata.

 


Share this Post