Konsep Kearifan Lokal, Geografi dan Iklim di Provinsi Banten

Sumber Gambar :

Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup, pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup.

Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional, hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya.

Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah, semboyan, dan peribahasa, folklore), dan manuskrip.

Kelangsungan kearifan lokal tercermin pada nilai-nilai yang berlaku pada sekelompok masyarakat tertentu.

Nilai-nilai tersebut akan menyatu dengan kelompok masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam konteks Indonesia yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang pada akhirnya melahirkan nilai budaya nasional.

 

Geografi dan Iklim di Provinsi Banten 

               Kondisi topografi wilayah Banten pada umumnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0 – 200 m dpl yang terletak di daerah Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang dan sebagian besar wilayah Kabupaten Serang. Adapun daerah Lebak Tengah, sebagian kecil Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang memiliki ketinggian berkisar 201 – 2.000 m dpl. Sedangkan daerah Lebak Timur memiliki ketinggian 501 – 2.000 m dpl yang terdapat di sekitar Puncak Gunung Sanggabuana dan Gunung Halimun.

Iklim wilayah Banten dipengaruhi oleh Angin Monson dan gelombang La Nina. Cuaca didominasi oleh Angin Barat dari Samudra Hindia dan Angin Asia di musim penghujan serta Angin Timur pada musim kemarau. Suhu udara rata-rata di Banten selama tahun 2013 mencapai 27.0 0C, dengan kelembaban udara rata-rata 83%. Hujan turun setiap bulannya, dengan jumlah hari dan curah hujan dalam setahun masing-masing sebanyak 206 hari dan 3.573 mm. Dengan demikian, dibandingkan tahun sebelumnya suhu udara di Banten selama tahun 2013 ini terasa lebih sejuk, lebih lembab dan lebih sering hujan, bahkan dengan intensitas yang lebih tinggi alias lebih lebat (sumber : Statistik Daerah Provinsi Banten;2014).


Share this Post