KEMAH BHAKTI SATUAN KARYA PRAMUKA KALPATARU (PENGENALAN KRIDA KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PERUBAHAN IKLIM) 2016

Sumber Gambar :

Generasi muda merupakan aset bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin negeri ini di masa mendatang. Tentunya generasi muda yang diharapkan menjadi pemimpin adalah generasi muda yang berkualitas, baik secara kemampuan, pengetahuan, wawasan dan pengalaman. Generasi muda yang berkualitas tidak dapat dibentuk secara instan, tetapi melalui suatu proses atau tahapan yang memerlukan waktu. Pembentukan generasi muda yang berkualitas selain melalui pendidikan dapat juga dibentuk melalui pembiasaan dan kegiatan langsung dan nyata di lapangan. Salah satu kegiatan yang dapat membentuk karakter kepribadian generasi muda yang berkualitas adalah melalui kegiatan Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka mengajarkan kemandirian, keterampilan lapangan, kecekatan dan ketangkasan dan juga kepedulian terhadap alam sekitar atau lingkungan hidup.

Saka Kalpataru merupakan singkatan dari Satuan Karya Pramuka Kalpataru adalah salah satu dari Gerakan Pramuka yang mengajarkanpengetahuan, pengalaman, keterampilan, kecakapan, dan kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega serta sebagai wadah untuk menanamkan kepedulian dan rasa tanggung jawab dalam mengelola, menjaga, mempertahankan dan melestarikan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang. Kegiatan Saka Kalpataru berpedoman kepada 3 (tiga) Krida, yaitu : Krida 3R, Krida Perubahan Iklim, dan Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati.

Melihat betapa pentingnya peran Gerakan Pramuka melalui Saka Kalpataru tersebut, maka BLHD Provinsi Banten memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Kemah Bhakti Saka Kalpataru ini. Perkemahan Bhakti Saka Kalpataru Provinsi Ini dilaksanakan pada hari Senin s.d. hari Minggu yaitu tanggal 12 s.d. 13 November 2016 di Lingkungan Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Serang tepatnya di Pesisir Karangantu.

Secara garis besarnya, lingkup kegiatan Kemah Bhakti Saka Kalpataru ini sama halnya dengan pelaksanaan perkemahan Pramuka Lainnya yaitu dimulai dengan Upacara Pembukaan pada hari pertama yang diikuti oleh seluruh peserta pramuka penegak dan pandega, instruktur dan pamong dari Kwarda Banten, serta perwakilan pejabat dan staf BLHD Provinsi Banten. Yang membedakannya adalah dari segi materi untuk kecakapan peserta Pramuka itu sendiri. sesuai dengan tema kegiatan Saka Kalpataru yaitu ‘Pengenalan Krida Keanekaragaman Hayati dan Perubahan Iklim’ , kegiatan dilanjutkan dengan Diskusi Panel antara Ketua Kwarda Banten, Kepala BLHD Provinsi Banten dengan seluruh peserta pramuka membahas tentang Issue terkini tentang lingkungan di Provinsi Banten pada Umumnya dan tentang kondisi Pesisir Pantai yang tingkat abrasinya sudah sangan mengkhawatirkan.

Tidak sampai disitu, pembekalan tentang Issue Lingkungan juga dilanjutkan Pada malam hari dengan narasumber dari Lembaga Swadaya Masyarakat Rekonvasi Bhumi yang memang salah satu kegiatannya adalah mengelola Pesisir Pantai di Karangantu. Pada materi ini, peserta diajak untuk lebih mengenal tentang pentingnya menjaga lingkungan dan juga seberapa pentingnya Mangrove bagi kehidupan dan sebagai daya tampung lingkungan. Yang menarik dari sesi ini adalah, para peserta diajak interaktif untuk mengidentifikasi permasalahan lingkungan di masing-masing kabupaten/kota tempat mereka tinggal dan para peserta juga diajak untuk bersama-sama mencari pemecahan persoalan tersebut.

Pada Hari kedua, kegiatan Kemah Bhakti Saka Kalpataru dilanjutkan dengan penanaman Bibit Mangrove oleh peserta Pramuka di Pesisir Pantai Karangantu. Dapat terlihat antusias dari peserta dalam sesi penanaman mangrove ini. Agar penanaman sesuai dengan tujuannya, peserta dipandu langsung oleh anggota dari LSM Rekonvasi Bhumi.

Walaupun kegiatan Perkemahan ini terbilang cukup singkat, akan tetapi semoga output yang diharapkan dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu :

  1. Pengembangan dan pembinaan watak, mental, rohani, jasmani, bakat pengetahuan, pengalaman dan kecakapan yang dijalankan secara terus menerus menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan serta sistem among yang dilakukan secara berkelanjutan, sederhana, bersifat improvisasi, swadaya dan membawa hasil nyata.
  2. Pengembangan persaudaraan dan persatuan di kalangan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega;
  3. Perwujudan bhakti kepada masyarakat sekitar dan Lingkungan.

Sebagai wujud konsistensi pula, BLHD Provinsi Banten telah merencanakan kegiatan serupa untuk tahun berikutnya bahkan menambah satu kegiatan pula yaitu adanya Kemah Saka Wanabakti. Terimakasih....


Share this Post