Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Banten Hijaukan Banten Melalui Penanaman Pohon

Sumber Gambar :

Hasil gambar untuk perubahan iklim akibat pemanasan globalSalah satu isu permasalahan lingkungan yang saat ini kita hadapi dan telah kita rasakan akibatnya adalah berupa pemanasan global (Global warming). Pemanasan global merupakan suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian para ahli (dikemukakan oleh 30 badan ilmiah dan akademik dan akademi sains nasional dari negara-negara G8) diperkirakan suhu rata-rata global pada permukaan bumi selama seratus tahun terakhir telah meningkat 0.74  ±  0.18 °C (1.33  ±  0.32 °F).

Dengan adanya peningkatan suhu global tersebut telah mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi.  Berbagai perubahan-perubahan pun akan terjadi seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, perubahan jumlah dan pola presipitasi, hilangnya gletser, punahnya berbagai jenis hewan dan lain sebagainya.

Apabila tidak diantisifasi sedini mungkin maka dipastikan suhu bumi akan terus mengalami peningkatan. Sadar akan hal itu, Pemerintah Republik Indonesia pada saat Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Kopenhagen bulan Desember 2009 yang lalu telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam penurunan emisi sebesar 26 % - 41 %.  Berbagai program dan kegiatan untuk mendukung hal tersebut  pun telah dilaksanakan dimana salahsatunya adalah melalui program penanaman pohon.

Penanaman pohon mempunyai manfaat yang besar dan luas terhadap kondisi lingkungan kita. Pohon merupakan salahsatu penyumbang terbesar dalam penyerapan gas karbon dioksida (CO2) yang ada di atmosfer bumi.  Dimana pada saat pohon melakukan proses fotosintesis dengan menyerap gas CO2 kemudian dihasilkan  gas oksigen (O2) ke udara. Hal tersebut akan membuat udara pada lapisan atmosfer lebih sejuk sehingga pemanasan global pun dapat teratasi.  Manfaat lain yang ditimbulkan dari keberadaan pohon ini adalah dapat mengendalikan terjadinya berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor di musim hujan, dan kekeringan serta kekurangan air bersih di musim kemarau.

Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) telah berkomitmen untuk terus mendukung dan melanjutkan program penanaman pohon yang tengah dilakukan beberapa tahun belakangan ini.  Guna mereview ingatan kita bahwasanya terdapat beberapa program penanaman pohon yang telah dilakukan dari tahun ke tahun diantarnya adalah program Penanaman Serentak Dalam Rangka 100 Kebangkitan Nasional tahun 2008 tertanam sebanyak ± 8.325.414 batang, Program Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree / OMOT) tahun 2009 tertanam sebanyak ± 11.056.780 batang, Program Penanaman Satu Milyar Pohon (One Billion Indonesian Trees / OBIT) tahun 2010 sampai dengan  tahun 2015 tertanam sebanyak ± 67.500.000 batang, Penghijauan Lingkungan (fasilitas umum / fasilitas sosial, kanan-kiri jalan, kanan-kiri sungai) tahun 2012 sampai dengan saat ini, Kebun Bibit Desa (KBD) tahun 2013 sampai dengan saat ini, rehabilitasi (mata air, waduk/ situ) tahun 2014 sampai dengan saat ini serta program-program lainnya.

Pada tahun 2017 ini, Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Seksi PDASRHL) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten memiliki beberapa program / kegiatan penanaman pohon seperti Penghijauan Lingkungan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Penghijauan Lingkungan di Kanan-kiri Sungai, Penanaman Sekitar Kawasan Lindung (Sumber Mata Air,  Sempadan dan Hulu Sungai) dan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Provinsi Banten.

Berikut uraian dari setiap rencana kegiatan penanaman yang akan dilakukan di tahun 2017 ini :

  1. Penghijauan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)

Kegiatan penghijauan lingkungan di KP3B merupakan suatu kegiatan penanaman serta pemeliharaan pohon yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan sekitar KP3B.  Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di sekitar lahan/bangunan perkantoran, lapangan / lahan terbuka serta sekitar batas pinggir kawasan KP3B.

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Waktu pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada triwulan I tahun 2017 berlokasi di ruang terbuka hijau sekitar KP3B Kecamatan Curug, Kota Serang.  Jumlah bibit pohon yang ditanam sebanyak kurang lebih 3.000 batang pohon yang terdiri dari jenis tanaman Mahoni, Trembesi, Damar, Ampupu, Khaya,  Pulai, dan Angsana.

  1. Penghijauan Lingkungan di Kanan-kiri Sungai

Kegiatan penghijauan lingkungan di kanan kiri sungai merupakan suatu kegiatan penanaman yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas dan perlindungan di sekitar kanan-kiri jalan (bahu jalan) yang ada di Provinsi Banten.  Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di lahan kosong sebelah kiri dan kanan jalan.

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Waktu pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada triwulan II tahun 2017 berlokasi di sekitar jalan Pamarayan – Sentul Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang.  Jumlah bibit pohon yang ditanam sebanyak kurang lebih 5.000 batang pohon yang terdiri dari jenis tanaman Mahoni, Trembesi, Khaya,  dan Tanjung.

  1. Penanaman Sekitar Kawasan Lindung (Sumber Mata Air,  Sempadan dan Hulu Sungai)

Tidak bisa di pungkiri bahwa debit air sungai yang bersumber dari kawasan lindung (mata air) semakin menurun seiring dengan adanya kerusakan vegetasi tanaman di sekitar kawasan lindung tersebut. Untuk mengantisipasi semakin parahnya persoalan yang muncul, Dinas LHK Provinsi Banten khususnya seksi PDASRHL akan melakukan kegiatan penghijauan di sekitar mata air yang rusak.

Hutan merupakan penyangga utama sumber air baku yang mengalir di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga sangat perlu di jaga kelestarianya. Program Penanaman Sekitar Kawasan Lindung rencananya akan di laksanakan secara rutin setiap tahun.  Program ini telah menjadi komitmen Dinas LHK Provinsi Banten dalam kontribusinya untuk selalu menjaga keseimbangan alam dan kelestarian sumber mata air.

Waktu pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada triwulan II dan III tahun 2017 berlokasi di Kabupaten Pandeglang / Lebak / Serang.  Jumlah bibit pohon yang ditanam sebanyak kurang lebih 83.500 batang pohon yang terdiri dari jenis tanam kehutanan dan tanaman campuran (Multi Purpose Trees Species / MPTS).

  1. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Provinsi Banten

Beberapa kegiatan pengembangan Ruang terbuka Hijau yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Pengkayaan Tanaman

Pengkayaan tanaman adalah kegiatan memperbanyak keragaman dengan cara pemanfaatan ruang tumbuh secara optimal melalui penanaman pohon. 

Kegiatan pengkayaan tanaman ini dilakukan melalui kegiatan penanaman bibit pohon di lahan kritis yang ada sebanyak kurang lebih 2.500 batang pohon yang terdiri dari jenis tanaman Mahoni, Damar, Ampupu, Khaya, Pulai dan Angsana.

  1. Penghijauan Lingkungan

Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis Iingkungan.  Kegiatan penghijauan lingkungan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup.  Kegiatan penghijauan ini dilaksanakan pada lahan fasilitas umum dan fasilitas sosial serta hamparan lahan kosong antara lain halaman tempat ibadah, perkantoran, sekolah, pemukiman, sempadan sungai. 

Penghijauan Lingkungan diharapkan terus dilanjutkan di daerah sebagai bentuk partisipasi seluruh elemen masyarakat bukan saja bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan tetapi juga perkotaan khususnya dilokasi kompleks perumahan / pemukiman penduduk untuk secara bersama-sama berpartisipsi aktif melakukan penanaman pohon pada halaman perumahan / pemukinan / perkantoran, sepanjang kanan-kiri jalan, sepanjang kanan-kiri sungai, pada areal kantung-kantung konservasi seperti pekuburan / pemakaman dan lain sebagainya.

Pelaksanaan kegiatan penghijauan lingkungan Seksi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi di tahun 2017 dilakukan melalui kegiatan penanaman bibit pohon di lahan kritis yang ada sebanyak kurang lebih 1.273 batang pohon yang terdiri dari jenis tanaman Mahoni, Trembesi, Mangga, Glodogan Tiang dan Kiara Payung.

  1. Gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN)

Sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden RI No. 24 tahun 2008 maka tanggal 28 November telah ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional (BMN), kedua momentum tersebut diharapkan mampu menggalang untuk lebih membangkitkan semangat, motivasi dan membudayakan  seluruh masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon demi kepentingan generasi penerus bangsa di masa mendatang.

Pelaksanaan puncak peringatan HMPI dan BMN diselenggarakan secara serentak baik di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota. Penyelenggaraan HMPI dan BMN di tingkat Pusat dipimpin oleh Presiden RI, Provinsi oleh Gubernur dan Kabupaten / Kota oleh Bupati / Walikota.

Kegiatan Gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon dan Bulan Menanam Nasional ini dilakukan melalui kegiatan seremonial penanaman dengan melibatkan unsur-unsur terkait baik dari unsur Pemerintah maupun non Pemerintah guna mensosialisasikan dan membudayakan menanam pohon.  Pada pelaksanaan kegiatan ini ditanam bibit pohon di lokasi seremonial yang sebanyak kurang lebih 1.000 batang pohon yang terdiri dari jenis Mahoni, Trembesi, Burahol, Tanjung, Mangga, Khaya, Pulai, Manglid, Rambutan dan Kiara Payung.


Share this Post